Pada tanggal 12 Rabiul awal tahun gajah atau
tanggal 20 April 571 Masehi yang lalu telah lahir seorang manusia yang menjadi
Rahmatan Lil Alamin dan menyandang derajat keterpujian yang tidak terukur
ketinggian dan kesempurnaannya serta kelak membawa perubahan besar bagi sejarah
peradaban dunia. Manusia tersebut adalah Ahmad yang kemudian menyandang
nilai-nilai Ke-Muhammad-an yang sangat tinggi sehingga beliau berhak menyandang
gelar Muhammad yaitu yang sangat terpuji dan selalu dipuja dan dipuji, yang
menjadi Rahmatan Lil Alamin dan Uswatun Hasanah bagi seluruh makhluk yang ada
di alam semesta Raya ini.
Sebagai nabi dan rasul terakhir, Nabi Muhammad
memiliki beberapa keistemawaan. kesabarannya, ketabahannya, keberaniannya,
keadilannya, kejujurannya, kepatuhannya terhadap Allah, kemurahannya, kasih
sayangnya, lemah lembutnya, dan sifat – sifat terpuji lainnya merupakan
miliknya dan sekaligus merupakan keistimewaannya.
Akhlak Nabi Muhammad Saw. yang terpuji bukan hanya ada
setelah beliau menjadi seorang rasul, namun jauh sebelum itu beliau telah
dikenal oleh masyarakat sebagai orang yang selalu menjaga akhlaknya, memiliki
perilaku yang terpuji, amanah, jujur dan dan berbagai sifat mulia lainnya.
Riwayat dari anas bin Malik menyampaikan kepada kita bahwa gelar al-Amin telah
melekat pada diri Rasulullah Saw. sebelum beliau diangkat menjadi seorang rasul
karena beliau dikenal sebagai orang yang amanah dan adil.
Kepada Nabi Muhammad saw. diturunkan Al-Qur’an yang sekaligus merupakan sumber
akhlak Beliau. Dalam sebuah hadits disebutkan :
سَئَلَتْ عَائِشَةُ عَنْ
خُلُقِ رَسُوْلِ
اللهِ صَلَّي
اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَتْ كَانَ
خُلُقُهُ الْقُرْآنَ
Artinya:
Aisyah ditanya tentang akhlak Rasulullah, maka ia menjawab : “Akhlak Rasulullah saw. adalah Al-Qur’an”. (HR. Ahmad)
Aisyah ditanya tentang akhlak Rasulullah, maka ia menjawab : “Akhlak Rasulullah saw. adalah Al-Qur’an”. (HR. Ahmad)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar